Senin, 24 Desember 2018


PAKET UMROH UNTUK BULAN MARET 2019
Untuk keterangan Lebih lanjut silahkan datangi Kantor KBIH AL-MUSAFIR / PT. Musafir Izza Abidin.
Yang Beralamat JL. Moch Roem, Sumur Putri, Teluk Betung Selatan., Kota Bandar Lampung, Lampung 35211.
Di Pimpin Oleh : Dr. KH. M. Zainul Abidin, S.Ag, S.H, M.Ag
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwirus Sholeh.

Minggu, 23 Desember 2018

Jama'ah Haji Tahun 2018
 PT. Musafir Izza Abidin


Bersama-sama Mari Kita Niatkan Ibadah Haji Kita, Hanya Untuk mendapatkan RidhoNya Alloh SWT.
Semoga para Jama'ah Haji Ini mendapatkan Haji yang Mabrur Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.

Perjalanan Bimbingan Ibadah Haji di Pimpin Oleh Ketua Pondok Pesantren Al-Munawwirus Sholeh
Bandar Lampung
( Dr.Kh. M. Zainul Abidin, S.Ag, S.H, M.Ag )

Selasa, 29 Mei 2018

Maha Guru_ Al-Fachri

KH.A.Asrori Al-Ishaqi & Buya Abdullah Munib

Mbah Ma'sum Lasem




Abah Ahmad Arofah

Abah Mustain Ma'sum

Al-Mukarom Buya Abdullah Munib Bin Afnan Ghofar

Jumat, 10 Juni 2016

Fitrah Manusia

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Di dalam AlQuran dan Al Hadits, persoalan fitrah memperoleh perhatian yang sangat besar,sebab kedua sumber tersebut memiliki perspektif tersendiri,tentang manusia ketika keduanya mengatakan bahwa manusia mempunyai fitrah.Pengertian fitrah itu sendiri berasal dari perkataan Arab, yang bermaksud dan menunjukkan sifat,asal kejadian,bakat,tabiat atas pemberian atau anugerah, yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai ketetapan kepada manusia.

Pada hakikatnya semua manusia dengan fitrahnya ,dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih, Murtadha Muthahhari Ulama dan Pemikir Islam dalam karyanya Al Fitrah Menyatakan “istilah fitrah (al fitrah) digunakan untuk manusia, yang merupakan bawaan alami artinya’ia merupakan sesuatu yang melekat dalam diri manusia (bawaan), dan bukan sesuatu yang diperoleh melalui usaha (Mukhtasabah) sejak lahir.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“ Tidaklah seorang itu dilahirkan Melainkan ia telah berada diatas Fitrah, Maka Ayah dan Ibunya yang menjadikan ia Yahudi ataupun Nasrani ataupun Majusi. (HR. Bukhari).

Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai ciptaan-Nya dengan Kekuasaan-Nya dengan sebaik-baiknya,dan membuatnya berdasarkan kehendak-Nya dengan sebaik-baiknya.Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menjalankan mereka pada jalan Iradah-Nya,artinya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjalankan dan menempatkan mereka dijalan untuk mereka lalui. Dan menurunkan mereka ke dunia untuk menempuh Mahabah-Nya, baik secara sadar atau tidak, mereka menempuh Mahabah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Islam), sesuai Fitrah ALLAH. (Tetaplah atas) Fitrah ALLAH yang menjadikan (menciptakan) manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan ALLAH (itulah) Agama yang lurus,tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar Rum : 30)

Makna ayat diatas mengandung arti, keadaan dengan fitrah itu manusia diciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan keadaan tertentu yang didalamnya terdapat kekhususan-kekhususan, yang ditempatkan-Nya dalam diri manusia saat ia diciptakan,dan keadaan itulah yang menjadi fitrahnya.Dan manusia diciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala,membawa fitrah dalam kejadian beragama yang benar (hanif atau tauhid). Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar.

Allah Subhanahu wa Ta’ala,adalah Al Mukhtari “(Yang menciptakan tanpa contoh)”, Sedangkan manusia adalah Al Taqlid “(Membuat sesuatu dengan mengikuti contoh)”.Manusia hanyalah mengikuti, bahkan disaat membuat sesuatu yang baru sekalipun,sebab mengandung unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya,dan mengambil contoh dari alam dan merancangnya sesuai dengan pola-pola yang ada di alam semesta.

Murtadha Muthahhari lebih tegas menyatakan bahwa, di dalam Al Ma’arif Al Islamiyah, Nahj Al Balaqhah,dan kitab-kitab lain disebutkan secara jelas , bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak pernah mencotoh dalam penciptaan yang dilakukan-Nya,semua Ciptaan-Nya tidak didahului oleh contoh sebelumnya, karena itu, fitrah yang dengan itu Allah Subhanahu wa Ta’ala, menciptakan manusia suatu karya yang tidak memiliki contoh dan tidak meniru karya sebelumnya.

Sesungguhnya ayat-ayat Al Quran menerangkan, bahwa manusia mempunyai fitrah, yakni fitrah keagamaan, dan agamanya adalah Islam, Semenjak Nabi Adam Alaihi Salam hingga Nabi penutup Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.Sementara itu ajaran-ajaran Nabi-Nabi pun dibangun diatas landasan menghidupkan dan memupuk kesadaran fitrah, dan apa yang disodorkan oleh para Nabi tersebut adalah fitrah kemanusiaan itu pula.
Al Quran menegaskan bahwa, ajaran yang disampaikan Nabi Nuh Alaihi Salam, adalah Agama,namanya adalah tauhid (Islam),ajaran yang dibawah Nabi Ibrahim Alaihi Salam adalah tauhid (Islam),dan ajaran yang yang disampaikan oleh Nabi Musa,Nabi Isa,dan seluruh Nabi adalah Agama, dan semua adalah Tauhid (Islam).

Dengan mengetahui hakikat fitrah manusia, dan menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pencipta paling baik dan Maha Sempurna,maka akan mengantarkan kita mengenal diri sendiri, karena Kunci pengenalan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, adalah ketika kita mengenal diri sendiri. Imam Abu Hamid Al Ghazali mengatakan’bahwa setiap insan wajib mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang merupakan fitrah manusia dalam usaha, mengenali dirinya untuk menjadi Insan yang Bertaqwa.

Pada dasarnya manusia diciptakan, sebagai makhluk pencari kebenaran.Hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang telah mencapai tingkatan Al Aarif Billah, yaitu ketika insan sudah mencapai tingkatan mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala , dan mengabdi dengan ikhlas,apa yang dilakukan semata-mata karena Kecitaan dan Keridhaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagaimana kita maklumi bersama, dalam diri manusia tersusun bantuk lahir/Jasmani (Jasad),dan dalam bentuk rohani/bathin (qalbu atau jiwa). Untuk lebih dekat kita memulai merenungi,dengan kejadian manusia itu sendiri, ketika dari nutfah (sari pati tanah), kemudian disimpan ditempat yang kokoh (rahim).
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan sungguh,KAMI (ALLAH) telah Menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah.Kemudian KAMI Menjadikan sari pati (nutfah), yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim)… ” (QS. Mu’minun : 12 & 13) )

“Kemudian (nutfah) itu KAMI Jadikan sesuatu yang melekat,lalu sesuatu yang melekat itu KAMI Jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu KAMI Jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu KAMI bungkus daging.Kemudian KAMI menjadikannya mahluk yang (Berbentuk) lain. Maha Suci ALLAH Pencipta paling Baik..” (QS. Al Mu’minun : 14).

“Dan (ingatlah) ketika Rabbmu mengeluarkan dari Sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka, dan ALLAH mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya Berfirman), Bukankah AKU ini Rabb kalian? “mereka menjawab, “Benar (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi .” ( Hal ini Kami lakukan) agar di Hari Kiamat kalian tidak mengatakan, “ Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”(QS. Al A’raf :172)

Ayat diatas cukup jelas menerangkan bahwa, proses awal diciptakan manusia,oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,mulai dari nutfah kemudian berbentuk, dan kemudian di lanjutkan dengan (QS Al A’raf :127), ayat ini menjelaskan setelah manusia terbentuk dan diberi roh , sebelum lahir ke muka bumi ini pernah dimintai kesaksiannya, mereka Menyaksikan dan Mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan baik, kemudian hal itu mereka bawa terus hingga lahir ke dunia, dan sampai akhirnya kelak di hari kiamat.

Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat buat kita semua,sebagai Renungan’. Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..
Aamiin Allahum Aamiin.Walhamdulillah Rabbil’alamin . . . . . . .
WallahuL muwafiq iLa Aqwamitthoriq, WassaLamu'aLaikum,wr.wb . . .

Selasa, 31 Mei 2016

Alasan Kenapa Bayi Baru Lahir Harus di Adzankan


Inilah Alasan Kenapa Bayi Baru Lahir Harus di Adzankan ::.
Anda semua tahu kalau setiap bayi yang baru lahir tentu harus di adzankan oleh orangtuanya terutama oleh sang ayah. Tetapi apakah anda tahu kenapa bayi tersebut harus di adzankan, jika anda belum tahu maka inilah alasannya.
Ada sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir kecuali ia pasti mendapat tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa as).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda : ”Jeritan bayi ketika lahir adalah karena mendapat tusukan setan.” (HR. Muslim).
Dari hadits di atas dijelaskan bahwa semua manusia, entah itu orang tuanya muslim atau tidak, ketika bayi lahir maka akan didatangi setan dan diganggu pada saat dilahirkan. Datangnya setan pada saat itu adalah untuk menancapkan tusukan ujung jarinya pada kedua mata anak Adam.
Setan Mencari Pengikut
Tujuan setan menusukkan jarinya tersebut adalah setan berharap kelak di kemudian hari, anak Adam tersebut menjadi pengikut setianya. Matanya tidak bisa “MELIHAT” dengan benar antara yang baik dan yang jahat.
Kebaikan akan tampak menjadi bayang-bayang yang samar sehingga ia akan enggan menuju ke arah kebaikan tersebut. Kejahatan akan tampak seperti kilauan cahaya yang snagat meggiurkan sehingga ia akan berlari untuk menyongsongnya.
Oleh karena itu, Rasululah SAW memberi tuntunan kepada umatnya agar terhindar dari gangguan setan pada saat bayi dilahirkan yaitu :
* Dengan diazani pada telinga kanannya dan diiqamatkan pada telinga kirinya.
Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ajarkanlah kalimat ‘Laa ilaaha Illallahu’ kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar.” (HR. Al-hakim).
Rasulullah SAW juga bersabda : “Barang siapa yang mendapati seorang bayi yang dilahirkan, kemudian diazankan di telinga kanannya dan diiqamatkan di telinga kirinya, maka ia tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan (setan yang selalu mengganggu anak kecil).” (HR. Ibn Sunny dari Hasan ibn Aki ra). Menurut Rasululah SAW, setan akan ketakutan dan berlari sejauh-jauhnya apabila mendengar suara azan.
*Hal kedua yang bisa dilakukan pada bayi yang baru lahir adalah dengan dibacakan surat Al Ikhlas pada kedua telinganya.
Imam Muhyiddin ABi Zakaria Yahya dalam kitabnya Al Adzkar Al Nawawiyyah menjelaskan bahwa Rasullah SAW membacakan surat Al khlas pada telinga anak yang baru dilahirkan.
*Dengan mendoakan bayi yang baru dilahirkan.
Untuk meghindari bisikan setan pada bayi adalah dengan membacakan Surat Ali Imran ayat 36 dengan maksud untuk memohonkan perlindungan Allah SWT untuk anak yang baru dilahirkan agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَامِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya : Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”
Doa keselamatan dan perlindungan untuk anak.
“Ya Allah, kumohon perlindungan kepada-Mu untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan dan kesusahan, dan dari pandangan mata yang menyakitkan.” (HR. Bukhari).
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk akhi dan ukhti semuanya.
Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat...

PAKET UMROH UNTUK BULAN MARET 2019 Untuk keterangan Lebih lanjut silahkan datangi Kantor KBIH AL-MUSAFIR / PT. Musafir Izza Abi...